Kamis, 07 Maret 2013

Sistem basis data 6



BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Dalam matakuliah Sistem Basis Data diterapkan metode 4T (Telaah, Teliti, Tata, Tutur). Tujuannya agar setiap mahasiswa dapat memahami sistem basis data, merancang dan mengimplementasikan sistem basis data. Oleh sebab itu, laporan ini dibuat guna memenuhi setiap metode yang telah diterapkan, dan mendorong setiap mahasiswa untuk bisa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
1.2       Rumusan Masalah
  1. Apakah ERD itu?
  2. Sebutkan dan jelaskan manfaat serta tujuan ERD!
  3. Sebutkan dan jelaskan setiap tahapan dalam perancangan ERD!
  4. Sebutkan dan jelaskan setiap jenis relasional!
  5. Berikan contoh data untuk setiap jenis relasional di atas!
  6. Jelaskan proses dalam table mapping
  7. Berikan contoh penerapan ERD berdasarkan setiap tahapan yang ada!

1.3       Tujuan
1.      Memahami pengertian ERD.
2.      Mengerti mengenai manfaaat dan tujuan ERD.
3.      Memahami unary Relationship, Binary Relationship, Ternary Relationship, Cardinality.
4.      Mengerti mengenai konsep Table Mapping.
5.      Menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Basis Data.

      





BAB II
PEMBAHASAN

  1. Apakah ERD itu?
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah gambaran mengenai berelasinya antarentitas.
- ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.
-ERD adalah suatu pemodelan dari basisdata relasional yang didasarkan atas persepsi di dalam dunia nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Suatu objek disebut entity dan hubungan yang dimilikinya disebut relationship. Suatu entity bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dengan entity lainnya.

2        2.      Sebutkan dan jelaskan manfaat serta tujuan ERD!

Manfaat
-          Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini, bersifat murah dan cepat.
-          Memberikan gambaran umum akan sistem yang akan di buat sehingga memudahkan developer.
-          Menghasilkan dokumentasi yang baik untuk client sebagai bahan diskusi dengan bentuk E-RDiagram itu sendiri, dan Kamus data bagi para pengembang database.
TUJUAN
-          Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan objek data (entity) dan hubungan (relationship) yang ada pada objek tersebut. Sealin itu, digunakan untuk pembuatan struktur logika basis data secara grafik, sehingga dalam penggambarannya menggunakan notasi-notasi.


3. Sebutkan dan jelaskan setiap tahapan dalam perancangan ERD!



4  & 5.  Sebutkan dan jelaskan setiap jenis relasional, serta berikan contoh data untuk setiap jenis relasional di atas!

Ø  Unary     (Hanya me-relasi-kan 1 entitas)
Jika jenis hubungan antara entitas dalam tipe entitas tunggal maka itu disebut tipe hubungan unary. Salah satu contoh adalah hubungan persahabatan `'antara entitas dalam ORANG tipe entitas.

Ø  Binary    (Me-relasi-kan 2 entitas)
Jika jenis hubungan antara entitas dalam satu jenis entitas dan entitas dalam jenis lain entitas maka disebut jenis hubungan biner karena dua jenis entitas yang terlibat dalam jenis hubungan. . Contoh lain dari suatu tipe hubungan biner 'Dibeli' antara PELANGGAN entitas jenis dan PRODUK. Dua jenis entitas yang terlibat sehingga hubungan biner.

Ø  Ternary  (Me-relasi-kan 3 entitas)
Relasi di atas menggambarkan pekerja yang ber-relasi dengan entitas cabang dan entitas pekerjaan melalui relasi bekerja_di. 1 pekerja bekerja di sebuah id pekerjaan tertentu dan juga bekerja di sebuah cabang tertentu. Ada 3 entitas yang terlibat dari relasi Ternary.


CARDINALY
1.Hubungan Satu ke Satu (One to One)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. Contoh relasi ini adalah hubungan antara kumpulan negara dengan ibu kotanya.
2.Hubungan Satu ke Banyak (One to Many)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak . Contoh Hubungan ini adalah Kategori dengan Produk.

3.Hubungan Banyak ke Banyak (Many to Many)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. Contoh Hubungan ini adalah Mahasiswa dengan Matakuliah.

1        6.     Jelaskan proses dalam table mapping

1.      Untuk setiap entitas skema relasi R yang menyertakan seluruh Simple Atribute dan Simple Attribute dari Composite Attribute yang ada, pilih salah satu atribut kunci sebagai Primary Key.
2.      Untuk setiap Entitas Lemah, buatlah skema relasi R dengan mengikutsertakan seluruh Simple Attribute. Tambahkan Primary Key dari entitas kuatnya (Owner Entity type) yang akan digunakan sebagai Primary Key bersama-sama Partial Key dari Entitas Lemah (digabung).
3.      Untuk setiap relasi binary 1:1, tambahkan Primary Key dari sisi yang lebih ”ringan” ke sisi (entitas) yang lebih ”berat”. Suatu sisi dianggap lebih ”berat” timbangannya apabila mempunyai partisipasi total. Tambahkan juga Simple Attribute yang terdapat pada relasi tersebut ke sisi yang lebih ”berat”.
4.      Apabila kedua partisipasi adalah sama total, maka kedua entitas tersebut boleh digabung menjadi satu skema relasi.
5.      Untuk setiap relasi binary 1:N yang tidak melibatkan entitas lemah, tentukan mana sisi yang lebih ”berat”. Sisi dianggap lebih ”berat” timbangannya adalah sisi-N. Tambahkan Primary Key dari sisi yang ”ringan” ke skema relasi sisi yang lebih ”berat”. Tambahkan juga seluruh simple attribute yang terdapat pada relasi biner tersebut.
6.      Untuk setiap relasi binary M:N, buatlah skema relasi baru R dengan menyertakan seluruh simple attribute yang terdapat pada relasi biner tersebut. Tambahkan masing-masing primary key dari kedua sisi ke skema relasi R tersebut (sbg foreign key), lalu digabung menjadi satu membentuk Primary Key dari skema relasi R.
7.      Untuk setiap Multivalued Attribute, buatlah skema relasi R yang menyertakan atribut dari multivalue tersebut. Tambahkan Primary Key dari relasi yang memiliki multivalued tersebut. Kedua atribut tersebut membentuk Primary Key dari skema relasi R.
8.      Untuk setiap relasi n-ary dengan n>2, buatlah skema relasi R yang menyertakan seluruh Primary Key dari entitas yang ikut serta. Sejumlah n Foreign Key  tersebut akan membentuk Primary Key untuk skema relasi R. Tambahkan seluruh Simple Attribute yang terdapat pada relasi n-ary tersebut.

2       7.   Berikan contoh penerapan ERD berdasarkan setiap tahapan yang ada!

Sebuah perusahaan mempunyai beberapa bagian. Masing-masing bagian mempunyai pengawas dan setidaknya satu pegawai. Pegawai ditugaskan paling tidak di satu bagian (dapat pula dibeberapa bagian). Paling tidak satu pegawai mendapat tugas di satu proyek. Tetapi seorang pegawai dapat libur dan tidak dapat tugas di proyek.
·         Menentukan entitas
Entitasnya : pengawas, bagian, pegawai, proyek
Menenbtukan relasi dengam matriks

Menentukan Relasi
·         Gambar ERD sementara
Hubungkan entitas sesuai dengan matrik relasi yang dibuat
ERD Sementara
·         Mengisi kardinalitas
Dari gambaran permasalahan dapat diketahui bahwa:
  • masing-masing bagian hanya punya satu pengawas
  • seorang pengawas bertugas di satu bagian
  • masing-masing bagian ada minimal satu pegawai
  • masing-masing pegawai bekerja paling tidak di satu bagian
  • masing-masing proyek dikerjakan paling tidak oleh satu pegawai


·         Menentukan kunci utama
Kunci utamanya: Nomor Pengawas, Nama Bagian, Nomor Pegawai, Nomor Proyek

·         Menggambar ERD berdasarkan kunci
Ada dua relasi many to many pada ERD sementara, yaitu antara bagian dengan pegawai, pegawai dengan proyek, oleh sebab itu kita buat entitas baru yaitu bagian -pegawai dan pegawai-proyek Kunci utama dari entitas baru adalah kunci utama dari entitas lain yang akan menjadi kunci tamu di entitas yang baru.

Menggambar ERD berdasarkan kunci

  •         Menentukan atribut

Atribut yang diperlukan adalah: nama bagian, nama proyek, nama pegawai, nama pengawas, nomor proyek, nomor pegawai, nomor pengaw
  •    Memetakan atribut

  • Bagian : Nama bagian
  • Proyek: Nama proyek
  • Pegawai:Nama pegawai
  • Pengawas: Nama pengawas
  • Proyek-Pegawai : Nomor proyek, Nomor pegawai
  • Pengawas: Nomor pengawas
  •  Menggambar ERD dengan atribut


Menggambar ERD dengan atribut
·         Memeriksa Hasil
Periksa apakah masih terdapat redundasi. ERD akhir: untuk pemodelan data pada sistem.

                                                                                                     










BAB II
PENUTUP


KESIMPULAN

ERD adalah suatu pemodelan dari basisdata relasional yang didasarkan atas persepsi di dalam dunia nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Suatu objek disebut entity dan hubungan yang dimilikinya disebut relationship. Suatu entity bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dengan entity lainnya.
Manfaat
-          Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini, bersifat murah dan cepat.
-          Memberikan gambaran umum akan sistem yang akan di buat sehingga memudahkan developer.
-          Menghasilkan dokumentasi yang baik untuk client sebagai bahan diskusi dengan bentuk E-RDiagram itu sendiri, dan Kamus data bagi para pengembang database.
TUJUAN
-          Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan objek data (entity) dan hubungan (relationship) yang ada pada objek tersebut. Sealin itu, digunakan untuk pembuatan struktur logika basis data secara grafik, sehingga dalam penggambarannya menggunakan notasi-notasi.








Sistem basis data 5



11.     Unnormalisasi Data 




12.     Normalisasi Pertama (1NF)

13.     Normalisasi Kedua (2NF)


14.     Normalisasi Ketiga (3NF)






Sistem basis data 4



                                                                            BAB I

PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Dalam matakuliah Sistem Basis Data diterapkan metode 4T (Telaah, Teliti, Tata, Tutur). Tujuannya agar setiap mahasiswa dapat memahami sistem basis data, merancang dan mengimplementasikan sistem basis data. Oleh sebab itu, laporan ini dibuat guna memenuhi setiap metode yang telah diterapkan, dan mendorong setiap mahasiswa untuk bisa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
1.2       Rumusan Masalah
1.      Jelaskan pengertian normalisasi data!
2.      Sebutkan dan jelaskan setiap tahapan dalam normalisasi data!
3.      Berikan contoh penerapan normalisasi data!
4.      Jelaskan pengertian denormalisasi data!
5.      Sebutkan dan jelaskan setiap tahapan dalam denormalisasi data!
6.      Berikan contoh penerapan denormalisasi data!
7.      Jelaskan tentang Boyce-Codde method!
8.      Sebutkan dan jelaskan setiap tahapan dalamBoyce-Codde!

1.3       Tujuan
1.      Memahami pengertian Normalisasi dan Denormalisasi.
2.      Mengerti manfaat dan tujuan normalisasi data.
3.      Memahami tahapan normalisasi data.
4.      Memahami apa itu “Boyce-Codde Method”.





 1.      Jelaskan pengertian normalisasi data!
Normalisasi data adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.
Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.
2.      Sebutkan dan jelaskan setiap tahapan dalam normalisasi data!

1.  Bentuk normal 1NF terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute), atribut composite atau kombinasinya dalam domain data yang sama.
Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi)
Ø  Aturan :
Ø  Sudah memenuhi dalam bentuk normal


  1. 1NF
Suatu relasi (entitas) F dikatakan berada dalam bentuk normal pertama (1NF) jika dan hanya jika semua atribut bernilai tunggal.


Ø

2. 2NF
Suatu relasi (entitas) F dikatakan berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika dan hanya jika berada dalam bentuk normal pertama, semua atribut bukan kunci harus dipandang dependensi fungsional seluruhnya terhadap kunci.


3. 3NF
Suatu relasi (entitas) F dikatakan berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika dan hanya jika berada dalam bentuk normal kedua, semua atribut bukan kunci tidak dependensi transitif terhadap kunci.
Dependensi transitif = X→Y→Z 





Ø  4. BCNF
Suatu relasi berada dalam bentuk BCNF, jika dan hanya jika berada dalam bentuk 3NF dan semua determinan (penentu) mempunyai kunci kandidat.

Pada kasus di atas cukup sampi 3NF saja karena semua atribut berada dalam kunci kandidat (candidate key). Di mana kunci kandidat adalah atribut-atribut dari entitas yang mungkin dapat digunakan sebagai kunci (key) atribut. BCNF hampir sama dengan 3NF, dengan kata lain setiap BCNF adalah 3NF.
ü  Bentuk 4NF (4th Normal Form)
ü  Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah multivalued attribute.
ü  Untuk setiap multivalued dependencies (MVD) juga harus merupakan functional dependencies.
ü  Bentuk 5NF (5th Normal Form)
ü  Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil.
ü  Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel semula




3. Berikan contoh penerapan normalisasi data!




1. Bentuk Normal Pertama (1NF)
dari manual bon pembelian diatas kita dapat menjadi bentuk normal pertama dengan memisah-misahkan data pada atribut-atribut yang tepat dan bernilai atomik, juga seluruh record / baris harus lengkap adanya.
2. Bentuk Normal Kedua (2NF).
Bentuk normal kedua dengan melakukan dekomposisi tabel diatas menjadi beberapa tabel dan mencari kunci primer dari tiap-tiap tabel tersebut dan atribut kunci haruslah unik.
3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Bentuk normal ketiga mempunyai syarat, setiap relasi tidak mempunyai atribut yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama dan harus memenuhi bentuk normal kedua (2 NF).

4.      Jelaskan pengertian denormalisasi data!
Denormalisasi merupakan kebalikan dari proses normalisasi. Relasi pada suatu database yang mengalami denormalisasi memungkinkan terjadinya data redundant di dalamnya. Artinya adalah memungkinkan adanya data yang sama atau berulang dalam sebuah tabel. Hal inilah yang dapat mengakibatkan kesalahan dalam proses pengolahan data. Namun di sisi lain, denormalisasi memberikan keuntungan dalam segi perfomance.
Karena itu aplikasi yang membutuhkan waktu cepat terhadap proses query cenderung memilih denormalisasi untuk mengatur relasi antar tabel dalam suatu database. Denormalisasi menyebabkan data redundant namun meningkatkan perfomance. Melihat keuntungan tersebut, OLAP tools dan data warehouse menggunakan denormalisasi dalam database. Dengan demikian proses query dapat berlangsung dengan cepat.

5.      Sebutkan dan jelaskan setiap tahapan dalam denormalisasi data!
ü  Derived Attribute (Atribut yg terderivasi).
a.       Nilai-nilai dari atribut ini diolah dari nilai-nilai yang sudah ada pada atribut yang lain (dari tabel yg sama atau tabel lain).
b.      Digunakan untuk menghindari proses yang berulang dan memakan waktu.
ü  Atribut yang berlebihan.
a.       Atribut yang menyatakan lebih dari satu fakta.
b.      Melanggar First Normal Form, karena tidak memiliki domain nilai yang unik
ü  Jenis :
a.       Encoded attribute
b.      Concatenated Attribute
c.       Overlapping Attribute
d.      Alternate Attribute

ü  Summary Table (tabel rekapitulasi).
a.       Normalisasi à tabel-tabel Detail.
b.      Laporan berbentuk Summary (rekapitulasi) merupakan hasil pengolahan dari Kumpulan data Detail.
c.       Makin besar volume data dan makin banyak tabel yang ter-JOIN à makin lama waktu diperlukan.
Solusi : simpan hasil pengolahan dalam tabel khusus 
6.      Berikan contoh penerapan denormalisasi data!


7.      Jelaskan tentang Boyce-Codde method!
Bentuk normal yang digunakan dalam normalisasi database. Ini adalah versi yang sedikit lebih kuat dari bentuk normal ketiga (3NF). BCNF dikembangkan pada tahun 1974 oleh Raymond F. Boyce dan Edgar F. Codd untuk mengatasi beberapa jenis anomali tidak ditangani oleh 3NF.

8.      Sebutkan dan jelaskan setiap tahapan dalamBoyce-Codde!
Tahapan-tahapan dalam boyce-code:
ü  Sebuah tabel dikatakan berada dalam Boyce-Code Normal Form (BCNF) jika untuk semua functional dependency (Ketergantungan Fungsional = KF) dengan notasi X -> Y, maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut.
ü  Jika tidak demikian maka tabel tersebut harus didekomposisi berdasarkan KF yang ada, sedemikian hingga X menjadi superkey dari tabel-tabel hasil dekomposisi.
ü  Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF . Perbedaannya, untuk functional dependency X à A, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari primary key.






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan.

ü  Normalisasi data adalah sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data yang mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).
ü  Denormalisasi data adalah pelanggaran aturan normalisasi atau menjabarkan suatu tataan database yang telah normal untuk meningkatkan performa pengaksesan data pada database
ü  Tujuan normalisasi data adalah menghilang kerangkapan data, mengurangi kompleksitas, mempermudah pemodifikasian data.
ü  Boyce-Codde Method adalah : bentuk normal yang digunakan dalam normalisasi database. Ini adalah versi yang sedikit lebih kuat dari bentuk normal ketiga (3NF). BCNF dikembangkan pada tahun 1974 oleh Raymond F. Boyce dan Edgar F. Codd untuk mengatasi beberapa jenis anomali tidak ditangani oleh 3NF.